BUKA PPPJ ANGKATAN 75, ARMINSYAH BERHARAP LAHIR JAKSA-JAKSA YANG HANDAL

oleh -698 views
Kabadiklat, Setia Untung Ari Muladi saat menyampaikan laporan terkait PPJ angkatan 75 kepada Wakil Jaksa Agung, DR Arminsyah.

JAKARTA (BOS)–Wakil Jaksa Agung Republik Indonesia DR Arminsyah berharap 42 siswa-siswi yang mengikuti Pendidikan Pelatihan dan Pembentukan Jaksa (PPPJ) angkatan ke-75 tahun 2018 bisa menjadi  figur jaksa yang handal, tanggap, cepat dan cermat dalam mendukung optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi kejaksaan.

Hal tersebut dikemukakan Wakil Jaksa Agung Republik Indonesia Dr. Arminsyah dalam kata sambutannya saat membuka Pendidikan Pelatihan dan Pembentukan Jaksa (PPPJ) angkatan ke-75 tahun 2018 di Badiklat, Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (15/03)

Dihadapan 42 siswa-siswi calon Jaksa Penuntut Umum ini, Arminsyah juga mengingatkan bahwa Pendidikan Pelatihan dan Pembentukan Jaksa hendaknya tidak dipandang sebagai kegiatan seremonial belaka, melainkan sebagai suatu momentum untuk meletakkan pemahaman.

“Adapun kegiatan yang ditempuh dalam Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) ini adalah suatu proses dalam penempaan, dan pematangan untuk menentukan kualitas, juga sebagai fondasi institusi Kejaksaan yang kokoh dimasa akan datang,”kata Arminsyah.

Mantan Jampidsus ini berharap melalui PPJ ini akan lahir generasi pembaharu bagi institusi kejaksaan yang mampu meneruskan tongkat estafet generasi sebelumnya, secara berkesinambungan memberikan konstrabusi positif dengan menghadirkan kepastian, keadilan, kebenaran, dan kemanfaatan, mewujudkan pelaksanaan penegakan hukum yang bermartabat.

“Tantangan bagi aparat penegak hukum saat ini berkembang sedemikian rupa, di tengah maraknya berbagai varian baru tindak kejahatan berat dan serius (serious crime), seperti korupsi yang telah bertransformasi dari awalnya hanya dikenal sebagai kejahatan kerah putih (white collar crime), berikutnya berkembang kejahatan korporasi (corporate crime), dan kejahatan politik (top hat crime), bahkan menjadi kejahatan lintas negara (transnational crime).”ujarnya.

Mendasari pada realitas tersebut, sambung Arminsyah, diperlukan pemikiran-pemikiran yang kritis, analitis, dan inovatif yang lahir dari personil dan figur jaksa yang handal, tanggap, cepat dan cermat dalam mendukung optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi kejaksaan.

Pria yang dekat dengan wartawan ini meminta kepada Setia Untung Ari Muladi selaku Kepala Badan Diklat dan para tenaga pengajar, dan seluruh penyelenggara agar menjalankan proses pendidikan dan pelatihan kepada peserta diklat secara sungguh-sungguh, baik dan benar serta menegakan aturan yang telah ditetapkan, serta dalam diklat ini dapat berkorelasi secara positif meningkatkan kualitas sumber daya manusia kejaksaan.

Arminsyah juga mengingatkan kepada seluruh peserta PPJ agar belajar dan berlatih dengan giat, untuk mempersiapkan diri menjadi jaksa yang memiliki kepribadian sikap serta perilaku yang profesional, berkompeten, religius, dan berintegritas dapat menunjukan performa yang optimal melalui kerja nyata, guna meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kejaksaan.

Ditempat yang sama, Kepala Badan Pendidikan dan Latihan (Kabandiklat) Kejaksaan Agung (Kejagung) Setia Untung Arimuladi mengatakan, dalam PPPJ ini diikuti 42 peserta yang berasal dari seluruh Kejaksaan Tinggi (Kejati) dan Kejaksaan Negeri (Kejari) dari seluruh Indonesia.

“Para peserta ini merupakan gelombang terakhir dari PPPJ sisa program sebelumnya,”tukasnya.

Selain Wakil Jaksa Agung, hadir pula JAM Pidum, Noor Rochmad, JAM was, M Yusni dan staf ahli Jaksa Agung, Pejabat Eselon II dan eselon III di lingkungan Badiklat, Kajati DKI Jakarta, Tonny Spontana dan Kajari Jaksel, Ramael,  Kajari JakPus, Kuntahdi dan Kajari Jaktim, Tengku Rahman (BAR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *