JAKARTA (BOS)—Jaksa Agung, HM Prasetyo mengungkapkan, dikabulkannya permintaannya oleh pemerintah terkait Gedung Pusat Pemulihan Asset (PPA) yang baru yang bisa mampu menampung arsip-arsip dan kebutuhan Jaksa yang menanggani asset-aset sitaan, merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap kebutuhan institusi Adhyaksa.
Tak tanggung-tanggung pembangunan Gedung setinggi 12 lantai yang terletak disamping Gedung Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, jl Sultan Hasanudin, Jakarta Selatan, menelan biaya Rp 90.500.000.000; saat ini sedang digarap PT Totalindo Bangun Persada
“Tambahan sarana dan prasarana ini merupakan bentuk kepedulian, perhatian pemerintah kepada institusi Kejaksaan. Kita patut syukuri atas prioritas yang telah diberikan,”kata Prasetyo saat memberikan sambutan dalam acara peletakan batu pertama, Senin (01/04).
HM Prasetyo menegaskan sebelum dikabulkannya Gedung setinggi 12 lantai itu, pihaknya telah berusaha melakukan perjuangan Panjang agar dipenuhi pemerintah. Pasalnya, pembangunan gedung itu dilaksanakan di tengah moratorium pembangunan gedung oleh pemerintah pusat.
Untuk itu Prasetyo, dia meminta agar semua pihak mendukung pembangunan gedung PPA . “Jangan sampai ada yang mengganggu proses pembangunan ini.”ujarnya
Sementara itu, terkait pekerjaan yang dilakukan oleh PT Totalindo Bangun Persada, Jaksa Agung mengingatkan agar seluruh pekerja agar mematuhi peraturan yang berlaku dalam undang-undang keselamatan kerja. Mengingat, lokasi pembangunan sangat dekat dengan SMA 70
“Meskipun proses pembangunan waktunya singkat, hanya hitungan bulan dan akan dikerjakan siang dan malam, saya minta jangan melalaikan keselamatan,” tandas Prasetyo.
Kepala Biro Perlengkapan pada Jaksa Agung Muda Pembinaan (Jambin) Kejaksaan Agung, Didik Istiyanta, mengungkapkan, gedung 12 lantai itu dikerjakan oleh PT Totalindo Bangun Persada dengan anggaran Rp 90.500.000.000. “Dua lantai basement dan sepuluh lantai ke atas,” ujar Didik.
Terkait anggaran pembangunan, Didik mengungkapkan di lahan seluas 12 ribu meter persegi itu berasal dari APBN. Rencananya pembangunan itu akan selesai pada Desember 2019. “Tadi Direktur Utama PT Totalindo Bangun Persada menargetkan selesai Oktober 2019,” pungkasnya (REN)