Febri Diansyah : Pengemudi Yang Nyaris Menabrak Penyidik KPK Telah Menyerahkan Diri

oleh -550 views

JAKARTA (BOS)–Staf Honorer Subbagian Protokoler Setda Kota Medan, Andika Hartono, yang sempat kabur dan nyaris menabrak 2 anggota penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat digelar Operasi Tangkap Tangan (OTT), akhirnya menyerahkan diri.

Sebelumnya, jubir KPK, Febri Diansyah mengungkapkan pria yang nyaris menabrak 2 anggota penyidik KPK saat OTT pada Rabu dinihari yang silam, diduga staff protokoler walkot Medan.

“Benar, yang bersangkutan (Andika-red) sudah menyerahkan diri kepada petugas,” kata Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah, kepada wartawanJumat (18/10).

Selain itu, mantan pegiat anti korupsi di ICW ini menambahkan saat ini Andika sedang menjalani pemeriksaan diri ke Polresta Medan terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus dugaan suap.

“Sedang diperiksa tim penyidik di Polresta Medan,”pungkas febri.

Sebelumnya pada saat OTT Walkot Medan, penyidik KPK sempat membuntuti kendaraan yang digunakan Andika untuk mengambil uang Rp 50 juta dari Kepala Dinas PUPR Medan Isa Ansyari. Penyidik KPK pun sempat memempet mobil tersebut, namun, Andika kabur membawa uang yang diduga setoran untuk membantu biaya kekurangan Walkot Medan ke Jepang.

Seperti diketahui, KPK menetapkan walikota Medan, Eldin sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan suap terkait proyek yang sedang berjalan. Eldin diamankan dalam OTT KPK bersamaan dengan ditangkapnya Kepala Dinas PUPR Kota Medan Isa Ansyari dan Kepala Bagian Protokoler Kota Medan Syamsul Fitri Siregar, dan 4 orang lainnya.

Eldin disebutkan KPK menerima sejumlah uang dari Isa Ansyari. Pada periode Maret sampai Juni 2019, Isa Ansyari menyetorkan uang Rp 20 juta setiap bulannya. Pemberian itu terkait pengangkatan dirinya yang menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR Kota Medan.

Selanjutnya pada, 18 September, Isa Ansyari menyerahkan uang sebesar Rp 50 juta. Pemberian uang itu terkait perjalanan dinas Eldin ke Jepang. Saat itu, Eldin pergi ke Jepang dengan membawa istri, dua orang anak dan beberapa orang lainnya. Perjalanan dinas ke Jepang menyangkut kerjasama pemerintahan kota kedua negara terkait “Sister City”.

Selain itu, Kepala Bagian Protokoler Kota Medan Syamsul Fitri Siregar juga turut dalam rombongan. Rombongan Wali Kota Medan ini memperpanjang waktu tinggal selama tiga hari di Jepang (BAS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *