JAKARTA (BOS)–Dua dari 517 warga yang mengikuti Rapid Test Covid-19 dengan sistem Drive Thru yang diselenggarakan Kejaksaan Agung bersama tim medis Rumah Sakit Umum Adhyaksa, Kamis (23/04) kemarin, positif tertular Covic 19.
“Ya 2 dari 517 warga yang mengikuti kegiatan rapid test terbukti positif Covid 19,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Hari Setiyono dalam keterangannya yang diterima, Jumat (25/04).
Kapuspenkum Kejagung juga menegaskan pihaknya telah melaporkan hal tersebut kepada kedua warga yang terbukti positif tersebut melalui whatsaap.
“Termasuk melaporkan kepada Gugus percepatan penangganan Covid 19 yang dekat dengan kediaman kedua warga tersebut agar secepatnya menanggani kedua warga tersebut, sesuai dengan prosedur yang berlaku,”ujar Hari.
Sementara itu, hasil 515 peserta rapid test lainnya, negatif.
Sebelumnya aksi sosial dalam bentuk rapid test Covid 19 yang diikuti sebanyak 517 orang dari berbagai profesi, dipelopori oleh Jaksa Agung Muda Pembinaan, Dr Bambang Sugeng Rukmono, SH, MH dibantu tim medis RSU Adhyaksa.
“Kejaksaan RI yang dalam hal ini dilakukan oleh Jaksa Agung Muda Pembinaan bekerja sama dengan RSU Adhyaksa Jakarta Timur melaksanakan kegiatan Kejaksaan Peduli dengan melakukan rapit test covid-19 kepada para pengemudi ojek online, supir taksi, tukang parkir dan para pekerja informal lainnya,”kata Hari Setiyono
Adapun kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian serta peran aktif Kejaksaan RI dalam upaya pencegahan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid 19).
Selain itu, sambung Kapuspenkum, rapid test Covid 19 diadakan untuk mengetahui seseorang apakah tertular virus Covid 19 atau tidak.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengetahui kondisi seseorang apakah dia tertular atau tidak. Pastinya kegiatan ini sebagai wujud kepedulian institusi Kejaksaan terhadap kesehatan warga yang kurang mampu “tukas Hari
Dari pantauan dilokasi, Rapid Test Covid 19 Drive Thru digelar tanpa dipungut biaya alias gratis, mendapatkan sambutan antusias yang luar biasa dari pengemudi ojek online, supir taksi, tukang parkir dan para pekerja informal lainnya yang ada disekitar kawasan jalan Sultan Hasanuddin Kebayoran Baru. Mereka pun rela mengantri dipinggir jalan untuk dipanggil tim medis.
Menurut dr Budi selaku ketua tim rapid test, pada awalnya panitia hanya menargetkan 500 orang dari berbagai profesi, tetapi kenyataanya antusias warga yang mendaftarkan diri untuk mengikuti rapid test melebihi target.
“Muncul harapan dari warga yang beraktifitas di sekitar Kejaksaan Agung RI agar dapat dilaksanakan lagi test rapid Covid 19 di lain waktu,”tukas dr Budi. (REN)