BeritaObserver.Com, Jakarta-Menyambut pesta Parheheon dan hari pahlawan Raden Adjeng Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April mendatang, Seksi Perempuan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Jatisampurna distrik 19, Bekasi, Jawa Barat menggelar lomba pidato bahasa Batak.
Lomba pidato berbahasa Batak dengan tema HKBP proaktif menghadirkan kebaikan Allah bagi semua dan Subtema Parompuan HKBP Jatisampurna Proaktif dalam pelayanan Rohani sebagai Kartini masa kini, diikuti 13 perwakilan Wijk HKBP Jatisampurna.
Mereka adalah Fransisca Masnita Simanullang (Wijk 1), Elfrida Herawati Siregar (Wijk 2), Lince Flora br Marpaung (Wijk 3), Henny Sitanggang (Wijk 4), Pita Situmorang (Wijk 5), Natalince br Siagian (Wijk 6), Olin Situmorang (wijk 7), Lamria Silaban (wijk 8), Nursinta Sinambela (9), Rettha Tambun (wijk 10), Risma Wildaria Silitonga (wijk 11) Chistina S. Kundati br Siregar (Wijk 12) dan Rusinta Simamora (wijk 13)
Dalam kata sambutannya Pendeta HKBP Jatisampurna, Helbin Bancin mengatakan, melalui lomba pidato ini, kaum perempuan Batak bisa mengikuti jejak pahlawan nasional, Raden Adjeng Kartini sebagai sosok wanita yang mengangkat derajat kaum perempuan melalui dunia pendidikan.
“Kita harus berprilaku, bertindak berpikir sebagaimana anak raja yang mampu menjaga nama baik seperti Kartini yang berjuang demi emansipasi wanita,”kata Pdt Helbin Bancin saat menyampaikan kata sambutannya, Senin (15/4)
Melalui pidato berbahasa Batak ini, diharapkan kaum perempuan HKBP Jatisampurna Proaktif dalam pelayanan Rohani sebagai Kartini masa kini.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Seksi Parompuan Huria, Ny St A.B Siagian br Simanjuntak, melalui pidato berbahasa Batak, perempuan Batak dapat menjadi Kartini masa kini yang mampu menjaga nama baik dan harkat martabat Batak.
“Selamat berjuang dalam pidato berbahasa Batak,”ujar Ny St A.B Siagian br Simanjuntak
Ditempat yang sama, Ketua Ny Simanjuntak br Napitupulu mengatakan melalui acara tersebut, kaum Hawa HKBP Jatisampurna bisa mengikuti jejak pahlawan wanita Raden Ajeng Kartini yang telah berjuang dalam mengangkat derajat wanita melalui emansipasi wanita.
Penampilan para peserta memukau para pendukung maupun hadirin yang menyaksikan langsung di gereja.
Meski demikian, ada saja peserta yang terkadang masih mengunakan bahasa Indonesia. Bahkan ada beberapa peserta yang terpeleset mengunakan bahasa Batak. Hal tersebut membuat para penonton tertawa yang mendengar pidato peserta selama 8 menit.
Sementara itu, Tim Juri terdiri dari Yanti Dermawan Sianipar, Alma Naibaho dan Pdt Ati Malem Br Hutahuruk. para peserta juga dihibur dengan penampilan penyanyi terkenal Putri Silitonga.
Seperti diketahui Raden Adjeng Kartini atau lebih dikenal sebagai R.A. Kartini merupakan pahlawan nasional yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia serta tokoh emansipasi wanita.
Kartini lahir pada 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah. Perjuangan Kartini diperingati setiap tanggal 21 April. Perjalanan Kartini dalam memperjuangkan hak perempuan pun berat dan berliku. Masa itu, perempuan dianggap tidak layak untuk mengenyam pendidikan (REN).