BeritaObserver.Com,Jakarta— Menteri Luar Negeri RI, Dra. Retno Lestari Priansari Marsudi, LL.M akan mendorong keberlanjutan agenda prioritas keketuaan Indonesia di ASEAN, seperti maritim dan ekonomi biru. Di pertemuan AMM Retreat dan Troika, Menlu akan menekankan pentingnya kesinambungan upaya ASEAN dalam implementasi Five-Points Consensus (5PC) dan strategi penyaluran bantuan kemanusiaan ASEAN yang lebih komprehensif.
Dikutif dari https://www.kemlu.go.id/, turut menghadiri Pertemuan ke-57 Tingkat Menteri ASEAN (ASEAN Foreign Ministers’ Meeting/AMM) dan Pertemuan Lainnya yang akan dilaksanakan pada 21 hingga 28 Juli 2024 di Vientiane, Laos. Rangkaian pertemuan akan didahului pertemuan tingkat pejabat tinggi tanggal 23 Juli 2024 dan tingkat Duta Besar/Wakil Tetap negara Anggota ASEAN pada tanggal 22 Juli 2024.
Menlu dijadwalkan hadir dalam 19 pertemuan, antara lain Troika Five-Point Consensus (5PC) Informal Consultation mengenai isu Myanmar; AMM (Sesi Plenary dan Sesi Retreat); ASEAN Post Ministerial Conference (PMC) plus Ones dengan 11 Dialogue Partners; 14th East Asia Summit (EAS) Ministers’ Meeting; 25th ASEAN Plus Three (APT) Ministers’ Meeting (RRT – Jepang – Republik Korea); dan 31st ASEAN Regional Forum (ARF).
Di pertemuan AMM Plenary, Menlu akan mendorong keberlanjutan agenda prioritas keketuaan Indonesia di ASEAN, seperti maritim dan ekonomi biru. Di pertemuan AMM Retreat dan Troika, Menlu akan menekankan pentingnya kesinambungan upaya ASEAN dalam implementasi Five-Points Consensus (5PC) dan strategi penyaluran bantuan kemanusiaan ASEAN yang lebih komprehensif.
Dalam pertemuan dengan 11 Mitra ASEAN (PMC), Indonesia akan menyuarakan dorongan agar major powers mendukung ASEAN membangun stabilitas dan keamanan kawasan, utamanya melalui institusi ASEAN seperti Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia (TAC) dan Bali Principle. Selain itu, Mitra juga perlu membangun hubungan yang setara dengan ASEAN serta memperkuat kerja sama isu-isu terkini seperti artificial intelligence dan digital economy.
Sebagai country coordinator hubungan ASEAN-AS, Menlu akan memimpin pertemuan PMC ASEAN-AS dengan Menteri Luar Negeri AS.
Di pertemuan APT dan EAS, Indonesia akan menegaskan prinsip saling menghormati untuk menunjang arsitektur keamanan regional. Secara khusus dalam pertemuan ARF, Indonesia akan menyoroti pentingnya revitalisasi forum ini yang sudah lebih dari 30 tahun berdiri.
Selain itu, di sela-sela rangkaian Pertemuan, Menlu juga akan melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan para Menlu baik sesama Negara Anggota ASEAN maupun Negara Mitra ASEAN atau negara lain yang diundang.
Pertemuan diharapkan menghasilkan sejumlah kesepakatan diantaranya adopsi Joint Communique AMM ke-57 dan 4 (empat) Chairman Statements yaitu untuk AMM dan PMC, ARF, APT, dan EAS. (REN)