“Penggeledahan dan penyitaan terhadap penanganan perkara dugaan tindak pidana korupsi pada kegiatan pembiayaan Proyek Pengembangan Tanah Technopark oleh PT. Hutama Karya (Persero) berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Kepala Kejaksaan Tinggi Daerah Khusus Jakarta Nomor PRINT- 3521/M.1/Fd.1/08/2024 Tanggal 28 Agustus 2024,”kata Kasipenkum Kejati DKI Jakarta Syahron Hasibuan
BeritaObserver.Com, Jakarta—Jaksa Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tiggi DKI Jakarta dibawah pimpinan Syarief Sulaeman Nahdi selaku Asisten Tindak Pidana Khusus berhasil mengungkap adanya dugaan korupsi pada kegiatan pembiayaan Proyek Pengembangan Tanah Technopark oleh PT. Hutama Karya (Persero) Tahun 2018 sampan dengan 2020 senilai 1.200.000.000.000.
“Penggeledahan dan penyitaan terhadap penanganan perkara dugaan tindak pidana korupsi pada kegiatan pembiayaan Proyek Pengembangan Tanah Technopark oleh PT. Hutama Karya (Persero) berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Kepala Kejaksaan Tinggi Daerah Khusus Jakarta Nomor PRINT- 3521/M.1/Fd.1/08/2024 Tanggal 28 Agustus 2024,”kata Kasipenkum Kejati DKI Jakarta Syahron Hasibuan dalam siaran keterangan resminya yang diterima, Senin (9/9)
Syahron Hasibuan menegaskan, dalam penggeledahan dan penyitaan tersebut, tim penyidik menyita beberapa unit Laptop, PC untuk dilakukan analisis forensik, turut disita beberapa dokumen dan berkas penting lainnya,
“Dengan adanya penyitaan sejulah bukti yang diduga kuat terkait kasus korupsi proyek PT Hutama Karya, akan membuat terang peristiwa pidana dan penyempurnaan alat bukti dalam perkara a quo,”beber Syahron
Ditegaskan Syahron Hasibuan, barang bukti tersebut disita dari tiga lokasi berbeda, yakni di Gedung Cyber Lt.11 Kuningan Barat Jakarta Selatan, dan salah satu rumah di Perumahan Bukit Cinere Indah Kota Depok serta rumah tinggal yang berlokasi di Jalan Gebang Sari dalam Kel. Bambu Apus Kecamatan Cipayung Jakarta Timur (REN)
