BeritaObserver.com – Sekitar 12 ribu umat menghadiri Doa Rosario pada malam hari diadakan di Lapangan Santo Petrus, 21 April 2025.
Doa Rosario itu digelar sebagai bentuk penghormatan bagi Paus Fransiskus, yang meninggal dunia pada Senin pagi.
Doa Maria dipimpin Imam Besar Basilika Santo Petrus dan Vikaris Jenderal untuk Kota Vatikan Kardinal Mauro Gambetti.
“Saya yakin kita semua masih menyimpan dalam hati kata-kata yang sering diucapkan Paus Fransiskus kepada kita. Permintaannya: ‘Jangan lupa berdoa untukku.’ Malam ini, kita jelas ingin melakukan hal itu, untuk menemaninya dalam perjalanan Paskahnya,” ujar Kardinal Mauro Gambetti hari Senin Paskah, 21 April, ketika memperkenalkan Rosario untuk mengenang Paus Fransiskus, yang kembali ke pelukan Bapa pada pukul 07:35 pagi waktu setempat di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan.
Ia melanjutkan, “Dalam iman kepada Kristus yang Bangkit, yang kita rayakan pada hari Paskah yang suci ini.”
“Kita tahu bahwa kematian bukanlah pintu yang tertutup, melainkan pintu masuk ke Yerusalem surgawi, tempat duka berubah menjadi tarian, dan kain kabung berubah menjadi jubah sukacita.”
Kardinal Mauro Gambetti kemudian mengajak semua orang untuk “bersyukur kepada Tuhan atas karunia yang Ia berikan kepada seluruh Gereja melalui pelayanan kerasulan Paus Fransiskus, “seorang peziarah harapan yang tidak mengecewakan.”
Malam itu ribuan umat memenuhi pelataran lapangan Santo Petrus, sama seperti ketika Paus Fransiskus dirawat di Rumah Sakit Gemelli Roma antara Februari dan Maret 2025 karena pneumonia bilateral.
Banyak umat beriman berkumpul lagi malam ini dalam doa di dalam pelukan tiang-tiang Bernini di Lapangan itu.
Sekitar 12.000 orang berpartisipasi secara langsung, dengan lebih banyak lagi yang bergabung melalui media digital.
“Saudara-saudari tersebar di seluruh dunia,” kata Kardinal, semua yang telah menyampaikan doa mereka membentuk “seluruh kawanan Kristus, Gembala yang Baik, yang berdoa untuk Paus Fransiskus sambil merenungkan misteri-misteri mulia Juruselamat kita.”
Imam Besar Basilika Vatikan kemudian menyerahkan mendiang Paus “kepada Bapa yang Maha Penyayang, dalam persekutuan dengan Maria, Bunda Gereja, Ratu Surga, dan melalui perantaraan Rasul Petrus.”***