BOGOR (BOS)–Dibawah pimpinan Kepala kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Setia Untung Arimuladi, korp Adhyaksa wilayah Jawa Barat terus menerus melakukan terobosan disegala sektor untuk memperkenalkan institusi Kejaksaan kepada masyarakat Jabar. Kali ini, Kejati Jabar, meluncurkan Aplikasi Manajemen Pelayanan dan Perkantoran yang mempermudahkan masyarakat mencari informasi terkait penanganan kasus yang sedang ditangani kejaksaan secara transfaran.
Dari pantauan dilokasi pameran Rapat Kerja Nasional Kejaksaan Republik Indonesia yang diselenggarakan di Novotel Hotel, Bogor, Jawa Barat, 22-26 November 2016, Stand pameran milik Kejati Jabar yang berada didepan pintu masuk acara Rakernas Kejaksaan, terlihat banyak dikunjungi para petinggi Jaksa maupun awak media yang meliput Rakernas tersebut.
Stand Pameran milik Kejati Jabar yang berukuran 3X4 m2, terlihat tertata rapi. selain itu, pengunjung Stand juga dimanjakan dengan jamuan Kopi Asli Jawa Barat yang tersedia didepan Stand.
Sementara untuk mendapatkan informasi tentang Aplikasi Manajemen Publik yang menjadi andalan Kejati Jabar, pengunjung dapat membacanya melalui booklet, famplet maupun brosur yang tersedia dilokasi tersebut.
Tidak hanya itu saja, pengunjung juga dapat melihat secara langsung tayangan 2 TV flat ukuran 32 inci yang terpajang didepan maupun ruangan tengah. Untung sebutan akrab Kajati Jabar terlihat bak layaknya seorang Presenter, menerangkan secara singkat tentang Aplikasi Administrasi Perkantoran Modern Kejaksaan RI dalam acara Rapat Kerja
Menurutnya, aplikasi manajemen Kejati Jabar dibangun sebagai manajemen perkara yang bertujuan untuk membantu proses penanganan perkara dan tupoksi jaksa lainnya.
Apalagi, sambung mantan Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung ini, perangkat lunak aplikasi manajemen kejaksaan menekankan pada pengolahan dokumen dokumen perkara yang meliputi proses pembuatan, pengeditan, penyimpanan dan pencetakan dokumen perkara yang jumlahnya ratusan jenis.
“Hasil lain dari proses pengolahan dokumen berupa data yang tersimpan dalam database yang bisa diolah sebagai alat monitoring, laporan, statistik dan kebutuhan lainnya,”beber Untung.
Selain itu, pria yang mengusulkan Monumen Jaksa Agung dibangun di gedung Kejaksaan Agung, menjelaskan sejumlah keuntungan aplikasi tersebut adalah pimpinan kejaksaan bisa menjalankannya fungsi pengendalian dan monitoring perkara yang ditangani oleh jaksa dengan modul monitoring. Pimpinan dapat mengetahui jaksa dalam menyelesaikan penanganan perkara dengan menggunakan modul aplikasi dokumen.
“Dengan aplikasi manajemen, Kejaksaan Tinggi Jawa Barat berkomitmen untuk melaksanakan instruksi Presiden nomor 10/2016 tentang pencegahan dan pemberantasan korupsi,” pungkasnya
Sebelumnya Kejati Jabar terlebih dahulu menerapkan program Jaksa Masuk Sekolah (JMS) masuk ke SMP, SMA setiap hari Senin. Selain itu, masuk ke SMP dan SMA Jaksa, rencana Penyuluhan JMS menyasar keberbagai perguruan Tinggi yang ada di Jabar.
Hal itu dilakukan untuk memberikan penyuluhan hukum kepada para pelajar agar mengerti tentang konsekwensi bagi pelanggar hukum. (BAR)