JAKARTA (BOS)–Beredar Vidio rekaman Walikota Bandung, Ridwan Kamil di media Sosial yang mengatakan dirinya menerima pinangan partai Nasional Demokrat (Nasdem) menjadi calon Gubernur Jawa Barat pada pilkada 2018 mendatang, lantaran partai besutan Surya Palloh, Nasdem memiliki Media Massa dan Kejaksaan.
Menyingkapi hal tetsebut, Jaksa Agung, HM Prasetyo angkat bicaram pimpinan kopr Adyaksa tersebut langsug membantah pernyataan Wali kota Bandung, Ridwan Kamil.
“Ngga ada urusan dengan itu (pernyataan Ridwan Kamil). Itu hal biasa dalam konstestasi jelang Pilkada, mengklaim-klaim” kata Jaksa Agung, HM Prasetyo usai penandatanganan MOU atau nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementrian Perdagangan di Jakarta selasa (17/05/2017).
Meski demikian, Jaksa Agung tidak akan mempersoalkan pernyataan tersebut. Yang pasti, sambungnya, dirinya tidak mempunyai dengan Ridwan Kamil.
“Tidak ada hubungannya. Kenal saja, tidak,”tukas Jaksa Agung.
Hal senada juga diungkapkan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang mengatakan ketika baru saja Prasetyo dilantik menjadi Jaksa Aging, sudah 2 orang politisi partai Nasdem yang ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK.
“Baru saja dilantik (Prasetyo), 2 anggota Nasdem ditangkap,”ujarnya singkat.
Seperti diketahui Dalam video berdurasi sekitar 2,5 menit itu, Kang Emil-sapaannya- mengungkapkan alasannya menerima pinangan Nasdem. Termasuk penolakan sejumlah partai yang disambanginya.
“Tiba-tiba Nasdem tidak banyak mikir di pos yang sama itu. Langsung saja mendeklarasikan. NasDem ini Pak, dia punya media. Dia punya kejaksaan,” kenangnya.
“Jadi kalau saya tolak, kemungkinan lebih banyak mudharatnya Pak. Kepada saya atau pembangunan Kota Bandung,”pungkasnya.
Namun, kemarin siang, Ridwan Kamil menegaskan dirinya tidak membantah bahws rekaman vidio tersebut memang dirinya. Namun Ridwan menyayangkan rekaman vidio tersebut direkam tidak seutuhnya. Dia eengan tegas mengatakan kader-kader partai Nasdem ada di Kejaksaan dan juga ada yang memiliki media.
Sebagaimana diketahui, Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh merupakan pemilik Metro TV dan Media Indonesia. Selain itu, Jaksa Agung HM Prasetyo juga merupakan pendiri partai Nasdem. Setelah resmi dilantik sebagai Jaksa Agung diera kabinet pemerintahan Joko Widodo, Prasetyo resmi keluar dari Partai Nasdem (BAR)