SUKABUMI ( BOS)–Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Setia Untung Arimuladi menegaskan bhakti Sosial berupa test inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) alias pemberian pencegahan dini penyakit kanker Serviks yang dilakukan Ikatan Adhyaksa Darmakarini (IAD) Pusat dan Wilayah merupakan wujud nyata kepedulian korps Adyaksa terhadap masyarakat khususnya kaum perempuan dari ancaman penyakit yang menyebabkan artis Julia Rahmawati alias Jupe meninggal dunia beberapa waktu yang silam.
Dalam kata sambutannya Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Setia Untung Arimuladi mengatakan bahwa Kegiatan baksos dalam rangka menyambut HUT IAD yang ke 17 dan juga rangkaian Hari Bahkti Adhyaksa yang ke 57 tahun.
“Kegiatan bhakti Sosial ibu-ibu IAD Pusat dan wilayah ini sebagai bentuk bukti kepedulian lembaga Adhyaksa terhadap masyarakat sekitar agar sedini mungkin melakukan pemeriksaan penyakit kanker serviks,”kata Kajati Jabar, Setia Untung Arimuladi kepafa pulugan wartawan, di Taman Melati, Cisarua, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (13/07).
Mantan Kapuspenkum Kejagung ini menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan investisir sebanyak 625 orang yang ikut dalam pemeriksaan dini kanker servik gratis. Terdiri dari 462 dari kabupaten sukabumi, 50 , kota sukabumi, 50 kota Bogor dan 62 orang dari Cianjur.
“Total 624 orang,”tukasnya.
Sementara itu ditempat yang sama, Ketua IAD Pusat, Ros Ellyana yang juga merupakan istri Jaksa Agung, HM Prasetyo mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk mensosialisasikan bahaya kanker serviks. Pasal masih banyak kaum perempuan tidak mengetahui bahayanya penyakit itu.
“Ini merupakan bukti wujud kepedulian lembaga Adhysksa terhadap kesehatan masyarakat. Khususnya kaum perempuan dari bahaya kanker serviks,”tukasya.
Dari pantauan dilokasi, acara dibuka sekitar pukul 09.30 Wib, ratusan kaum Hawa terligat sangat antusias mengikuti acara tersebut. Mereka terlihat berbaris menunggu antrian di beberapa tenda yang disediakan panitia.
Hadir dalam acara baksos pemeriksaan dini kanker serviks, Sekretaris Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, Sudung Situmorang dan istri, dan juga Kepala Kejati Jabar, Setia Untung Arimuladi beserta istri dan penggurus IAD Pusat dan IAD wilayah.
Seperti diketahui Kanker serviks merupakan penyebab angka kesakitan dan kematian tertinggi pada kasus kanker perempuan di Indonesia, bisa dicegah. Penyakit ini apabila tidak terdeteksi sedini mungkin, bisa menyebabkan kematian. Sebut saja, artis Julia Perez meski sempat dirawat sekitar 4 bulan, nyawanya tidak tertolong.
Sejumlah faktor menyebabkan kasus kanker ini tinggi, termasuk hubungan seks di usia muda. Kanker serviks atau leher rahim disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini mudah ditularkan, namun mayoritas terinfeksi melalui hubungan seksual. Selain menyebabkan kanker serviks, HPV juga menyebabkan kutil kelamin, kanker vagina, dan kanker vulva (ANTONI)