JAKARTA (BOS)–Sikap sigap diperlihatkan Kejaksaan Negeri Karawang, Jawa Barat dengan mendirikan posko pemantauan evakuasi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang membawa 181 penumpang terjatuh diperairan Karawang, Senin (29/10).
“Kita mendirikan 1 posko Kejari Karawang, dan terus memonitor. Termasuk kita akan melaporkan berjenjang kepada pimpinan,”kata Rohayatie di posko pemantauan evakuasi milik Kejari Karawang, di pantai Pukis, Karawang, Jabar, Senin (29/10).
Rohayatie menambahkan posko tersebut didirikan sebagai wujud cinta kasih terhadap musibah yang menerpa lima anggota Korps Kejaksaan.
“Kami turut merasakan kesedihan atas musibah yang dialami rekan kami,”ujarnya.
Terkait sampai kapan posko pemantauan evakuasi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, Rohayatie mengatakan tergantung situasi dilapangan.
MOHON DOANYA
Sementara itu, ditempat yang sama Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Mukri memohon kepada seluruh masyarakat dan anggota Korps Adhyaksa agar mendoakan nasib para korban.
“Saya mewakili institusi Kejaksaan mengucap turut berduka cita yang mendalam dan arwahnya diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa,” tukasnya.
Mantan Wakajati Jogjakarta juga memohon kepada seluruh masyarakat untuk mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
“Kasihan nasib anak-anak Yang ditinggalkan orangtuanya. Smoga mereka tabah menghadapi kenyataan,”pungkasnya.
Seperti diketahui Pesawat Lions Air TJ 610 rute tujuan Jakarta-Pangkal Pinang, lepas Kansas Dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada sekitar pukul 6.20 wib. Namun tak berapa lama kemudian pesawat hilang contact. Diduga pesawat jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10).
Pesawat akhirnya berhasil ditemukan jatuh diperairan Karawang, Jawa Barat. Sejumlah serpihan pesawat dan kartu identitas, serta tas milik para penumpang berhasil ditemukan. Namun hingga kini, Tim Basarnas belum menemukan jasad penumpang secara utuh.
Dari daftar penumpang maskapai Lion Air JT 610, yang beredar di media sosial, empat anggota Korps Adhyaksa termasuk penumpang yang Ikut menjadi korban. Keempat anggota Korps Adhyaksa tersebut adalah, Andri Wiranofa (Koordinator pada Kejati Babel), Nia Sugiono (istri dr Pak Andri W.), Dody Junaedi (Kasi Pidsus Pangkalpinang), Shandy Johan Ramadhan (Jaksa Fungsional Bangka Selatan) dan Sastiarta (staff Tata Usaha Kejati Babel (BAR)