Perjuangan Putra Dairi ST Nikson Silalahi Menuju Senayan

oleh -1,258 views

BeritaObserver.Com, Sumatera Utara–Perjuangan tidak mengenal lelah dilakukan Calon Legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat RI dari Partai Gerindra nomor urut 2, St. Nikson Silalahi untuk menyambangi masyarakat Daerah pemilihan (Dapil) Sumatera Utara 3.

Dapil Sumut 3 meliputi 10 Kabupaten/Kota al: Dairi, Pakpak Bharat, Karo, Simalungun, Kota Siantar, Asahan, Batubara, Kota Tanjung Balai, Langkat, dan Kota Binjai.

Putra Dairi yang lahir dan besar di Parongil, SD-SMA di Parongil harus rela menginap, berdialog tentang visi dan misinya jika terpilih sebagai anggota DPR RI dan makan ala kadarnya di rumah penduduk setempat.

Menurut Nalom Sihombing dan Sondang Silalahi selaku tim pemenangan, apa yang dilakukan St Nikson Silalahi memberikan optimisme besar kepada tim pendukungnya bahwa Caleg nomor urut 2 dari Gerindra bakalan masuk ke gedung kura-kura alias Senayan, Jakarta.

“Cara komunikasi yang santai dan banyak guyon membuat acara-acara yang menghadirkan St. Nikson Silalahi penuh dengan kegembiraan. Ucapan lugas dan apa adanya membuat dialog dengan masyarakat yang dijumpai hangat dan interaktif,”kata Nalom Sihombing dan Sondang Silalahi disela-sela acara pertemuan St. Nikson Silalahi dengan tim pemenangan di Kecamatan Silalahi Nabolak, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Kamis (7/12).

Bahkan, sambungnya, St Nikson Silalahi harus rela menginap di rumah penduduk lantaran baru tiba di lokasi sekitar jam 02.00 atau 03.00 wib.

“Tidak terasa melelahkan, karena dialog dan diskusi dengan pak Nikson selalu penuh canda dan tawa,”kata Nalom Sihombing salah satu tim pemenangan St. Nikson.

Sementara itu Sondang Silalahi meminta dukungan masyarakat untuk memilih, ST Nikson Silalahi dalam ucapan-ucapannya juga mengedukasi para pemilih agar dalam melakukan peran sertanya di Pemilu 2024 tetap menjaga suasana damai dan saling menghormati.

SOSOK BERPRESTASI DAN PEDULI LINGKUNGAN 

St Nikson Silalahi merupakan putra Dairi yang lahir dan besar di Parongil, SD-SMA di Parongil cukup dikenal sebagai sosok berprestasi dan pernah mengharumkan Kabupaten Dairi sampai tingkat nasional semasa duduk di bangku SMA Negeri Parongil.

Setelah menjadi pengusaha di Jakarta, Sekjen Gerakan Kristiani Indonesia Raya organisasi sayap Partai Gerindra melalui Yayasan yang didirikannya yakni Yayasan Nikson Silalahi Parongil aktif melakukan kegiatan sosial yang disebutnya sebagai upaya “manggarar utang” (membayar utang) kepada kampung halaman.

Pendirian rumah pintar yang memberikan les bahasa Inggris gratis kepada anak SMP/SMA, pemberian beasiswa kepada anak-anak SD berprestasi, pemberian bibit pohon/buah kepada masyarakat adalah sebagian program kerja yang telah dilakukan St. Nikson Silalahi kepada kampung halaman yang dicintainya.

“Rap Tapature Hutanta, Rebak Tapakade Lebuhta, Sipesikap Kemulihenta” (Bersama kita perbaiki kampung kita) adalah jargon dan program yang diinisiasi kader Partai Gerindra yang dekat dengan Hashim S. Djojohadikusumo adik Capres Prabowo Subianto ini.

Jalan politik adalah upaya besar untuk memberikan kemanfaatan bagi banyak orang menjadi jawaban St. Nikson Silalahi ketika ditanya mengapa sebagai pengusaha dan saat ini menjadi penatua (sintua) di gereja HKBP Jatisampurna memilih terjun sebagai caleg. Ketika ditanya strategi khusus untuk upaya pemenangannya, Nikson Silalahi mengemukakan bahwa mereka fokus dalam membangun jejaring tim mulai dari tingkat Kecamatan sampai dengan tingkat TPS.

“Puji Tuhan upaya yang senyap membangun jejaring ini cukup baik dan memberikan optimisme kemenangan”, ucap Nikson saat ditanya tim media.

Nikson mengaku posisinya sebagai putra asli Dapil SUMUT 3 khususnya putra asli Kabupaten Dairi memberikan keuntungan besar baginya dalam meraih suara rakyat pemilih.

“Posisi partubu dan parhundul adalah berkat untuk meraih kemenangan ke Senayan”, imbuh Nikson.

Maksud dari ‘partubu’ sebagai putra Batak yang lahir dari Marga Silalahi maka keluarga besar marga pomparan Raja Silahisabungan dan para marga terkait (boru, bere, ibabere) akan terpanggil berkenan memilih dan memenangkannya.

Sedangkan dalam konteks ‘parhundul’ maka keberadaannya sebagai putra asli DAIRI akan memudahkan mendapatkan dukungan dari masyarakat Dairi.

“Dang tumagonan tu parhuta na asing, adong dope dongan sahuta namampu dan na mau berjuang manghobasi kemajuan ni huta dan parhutanta,”pungkasnya (REN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *