BeritaObserver.com – Populasi umat Kristen terbesar di dunia tidak lagi ada di Eropa.
Ternyata, dalam satu dekade terakhir ini, jumlah umat Kristen di benua Eropa menyusut.
Hal itu terungkap dari data penelitian Pew Research Center terhadap lebih dari 2.700 sensus dan survey yang dilansir pada 9 Juni 2025.
Riset itu berdasarkan data sensus di berbagai negara tahun 2010 dan 2020.
“Afrika Sub-Sahara kini menjadi rumah bagi jumlah umat Kristen terbesar, melampaui Eropa,” tulis Pew Research Center, 19 Juni 2025.
Dijelaskan, pada tahun 2020, sebanyak 30,7% umat Kristen di dunia tinggal di Afrika Sub-Sahara, sedangkan di Eropa hanya tinggal 22,3%.
Menurut Pew Research Center, total populasi umat Kristen di dunia sebanyak 2,3 miliar.
Saat ini, total populasi dunia sudah mencapai sekitar 8 miliar.
Menurut Pew Research Center, perubahan regional itu didorong perbedaan tingkat pertumbuhan alami kedua wilayah.
Terungkap, tingkat kelahiran di Afrika jauh lebih tinggi daripada di Eropa.
Selain itu, karena pengarus semakin meluasnya disafiliasi penganut Kristen di Eropa Barat.
“Terjadi perubahan regional antara tahun 2010 dan 2020, pangsa populasi global yang tinggal di Afrika sub-Sahara meningkat menjadi 14,3% (naik 2 persen), dan pangsa yang tinggal di kawasan Timur Tengah-Afrika Utara naik menjadi 5,6% (naik 0,5 persen),” tulis Pew Research Center.
Berdasarkan catatan, banyak negara yang menjadi bagian dari Afrika Sub-Sahara seperti Burundi, Komoro, Djibouti, Eritrea, Ethiopia, Kenya, Madagaskar, Malawi, Mauritius, Mozambik, Rwanda, Seychelles, Somalia, Tanzania, Uganda, Zambia, Zimbabwe, Angola, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Chad, Republik Kongo (Brazzaville), Republik Demokratik Kongo, Guinea Khatulistiwa, Gabon, Sao Tome dan Principe, Botswana, Lesotho, Namibia, Afrika Selatan, Eswatini (Swaziland).
Juga beberapa Negara di Afrika Barat yakni Benin, Burkina Faso, Tanjung Verde, Pantai Gading, Gambia, Ghana, Guinea, Guinea-Bissau, Liberia, Mali, Mauritania, Niger, Nigeria, Senegal, Sierra Leone, dan Togo.
Pew Research Center memaparkan, setiap kawasan lainnya memiliki porsi populasi dunia yang lebih kecil pada tahun 2020 dibandingkan 2010.
“Pergeseran ini tercermin dalam distribusi geografis beberapa kelompok agama, termasuk Kristen,” tulis mereka.
Konsentrasi regional orang Yahudi juga telah berubah.
Pada tahun 2020, 45,9% orang Yahudi tinggal di wilayah Timur Tengah-Afrika Utara, sementara 41,2% tinggal di Amerika Utara.
Pada tahun 2010, Amerika Utara merupakan wilayah tempat tinggal orang Yahudi terbanyak.
“Pergeseran ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan populasi Yahudi di Israel dari 5,8 juta menjadi 6,8 juta antara tahun 2010 dan 2020, melalui kombinasi peningkatan alami dan migrasi,” tulis Pew Research Center. ***