BeritaObserver.Com, Jakarta–Menyikapi pemberitaan yang beredar mengenai kualitas beras BULOG yang kurang layak dikonsumsi masyarakat, anggota Dewan Pengawas Badan Urusan Logistik (BULOG), Frans BM Dabukke langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke masyarakat Sumatera Utara guna mengetahui kualitas beras yang diterima masyarakat penerima bantuan.
“Belakangan banyak beredar hoaks dan berita di up terkesan beras bantuan kita bau apek, rusak, bermutu rendah. Hari ini, kita berupaya memberi contoh baik yang valid melalui semua lingkaran, dengan terjun langsung menemui masyarakat penerima bantuan beras,”kata anggota Dewasa Bulog, Frans B. M. Dabukke melalui pesan singkatnya yang diterima, Jumat (5/9).
Menurut Alumnus S3 IPB yang meraih nilai terbaik ini, adapun wilayah yang dia sambangi yakni, Medan, huta Simarmata di Samosir dan Kota Parapat Balige.
“Selaku Dewas Bulog kami ingin mendapatkan informasi yang valid dari masyarakat penerima bantuan beras. Kami senang masyarakat ternyata secara terbuka menyatakan kepada kami, beras dari pemerintah, putih, enak dan layak dikonsumsi. Berbeda dengan beras yang sebelumnya,”kata Frans BM Dabukke yang juga sintua (pelayan Tuhan) di gereja HKBP Jatisampurna, Jawa Barat distrik 19.
Frans Dabukke menambahkan, dirinya akan selalu melakukan pengawasan terkait suplai beras Bulog kepada masyarakat penerima bantuan. Termasuk kepada para pedagang beras agar peristiwa peredaran beras yang tidak layak dikonsumsi tidak terulang kembali.
“Kami sangat berbahagia melihat ibu-ibu penerima bantuan beras, tertawa dan senang dengan kualitas beras bantuan dari pemerintah melalui Bulog. Mohon jangan termakan issue negatif terkait kualitas beras pemerintah ya,”pungkasnya .
Seperti diketahui Saat ini Perum BULOG menguasai stok beras sebanyak 3,9 juta ton. Dari jumlah tersebut, sekitar 2,95 juta ton atau 75 persen merupakan hasil pengadaan dalam negeri, sedangkan sisanya berasal dari pengadaan luar negeri yang dilaksanakan berdasarkan penugasan Pemerintah pada akhir tahun 2024.
Menurut Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum BULOG, Suyamto, untuk memenuhi standar kualitas dan layak konsumsi, BULOG memiliki prosedur pemeliharaan beras di gudang secara berkala dan memiliki mekanisme pengendalian mutu yang ketat melalui sistem Pengelolaan Hama Gudang Terpadu (PHGT). Mekanisme ini dilakukan dengan melakukan berbagai tindakan perawatan secara rutin, mulai dari spraying untuk pencegahan hama, fumigasi apabila terdapat indikasi serangan hama, hingga monitoring harian terhadap kondisi gudang dan lingkungan penyimpanan.
Pemeriksaan laboratorium juga dilakukan untuk memastikan kelayakan konsumsi. Semua langkah ini merupakan bentuk komitmen BULOG dalam memastikan stok beras yang dikelola tetap higienis, aman, dan bermutu.
Termasuk BULOG secara periodik melakukan pemeriksaan kualitas beras di laboratorium terakreditasi nasional. (REN)