BNN Mohon PWI Dukung BPJS Biayai Perawatan Pecandu Narkoba

oleh -115 views

BeritaObserver.Com–Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat periode 2025-2030, Ahmad Munir menemui Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol. Suyudi Ario Seto di kantornya, Jalan MT Haryono, Cawang, Senin (20/10).

Ketum PWI Pusat Ahmad Munir tiba di gedung BNN sekitar pukul 15.20 Wib didampingi Sekjen, Zulmansyah Sekedang, Dewan Kehormatan Herbert Timbo Siahaan, ketua Kerjasama dan kemitraan, Ariawan, wakil bendahara, Sumber Rajasa Ginting, Ketua Departemen TNI dan Polri, Johnny Hardjojo, wakil ketua Khusus Polri Musrifah, Ketua Departemen Hukum dan HAM, Baren Antoni Siagian, Direktur Kekerasan Terhadap wartawan Edison Siahaan, Direktur Satgas Anti Hoax, Insan Kamil dan Mercy

Menurut Ketum PWI Pusat yang akrab disapa Cak Munir, kedatangan pengurus PWI Pusat ke BNN bertujuan untuk silahturahmi dan mengundang Kepala BNN menghadiri peringatan Hari Pers Nasional pada 9 Februari 2026 yang akan datang di Banten.

“Kami datang kesini untuk bersilaturahmi. Selain itu kami juga mengundang Pak Kepala BNN, Komjen Pol Suyudi hadir pada HPN 2026 di Banten. Kami berharap Bapa hadir ya,”kata Ketum PWI Pusat, Ahmad Munir saat beraudensi dengan Ketua BNN Komjen Pol Suyudi dan jajarannya di kantor BNN, Cawang Jakarta Timur, Senin (20/10).

Selain itu, Cak Munir dan pengurus sempat mengajukan beberapa pertanyaan terkait upaya BNN dalam pemberantasan peredaran Narkoba kepada Kepala BNN, deputi pencegahan dan pejabat lainnya.

Diharapkan BPJS Biaya Pasien Narkoba

Sementara itu, Kepala BNN, Komjen Pol Suyudi yang didampingi jajarannya mengapresiasi kedatangan pengurus PWI Pusat ke kantornya.

“Kami mengapresiasi kepada pengurus PWI Pusat yang datang ke kantor kami. Apalagi wartawan selama ini telah berkontribusi terhadap kinerja BNN melalui pemberitaan di media massa. Tanpa pemberitaan dari rekan-rekan media, kinerja kami tidak akan diketahui masyarakat,”tegas lulusan Akpol 1994.

Suyudi juga berharap, PWI Pusat mendukungnya terkait BPJS kesehatan untuk membiayai pengobatan para pecandu maupun yang saat ini sedang direhabilitasi di Rumah Sakit.

“Kami berharap para pecandu, maupun yang sedang direhabilitasi di Rumah Sakit agar biaya perobatannya dapat di cover oleh BPJS,”pintanya.

Apalagi saat ini, lanjutnya, angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di RI pada 2023 mencapai 3,3 juta orang.

“Kalau BPJS bersedia membiayai para pecandu narkoba yang sedang direhabilitasi, tentunya upaya tersebut akan menyelamatkan generasi muda penerus bangsa yang saat ini butuh pengobatan. Apalagi mayoritas pemakai berada di usia produktif 15-49 tahun,”tegasnya.

Selain itu Suyudi menegaskan, para pecandu narkoba harus dirangkul dan diobati. Bukan sebaliknya malah harus dijauhi.

Jenderal Bintang Tiga ini juga berharap PWI dan organisasi lainnya, aktif ikut memberikan edukasi terkait bahaya narkoba terhadap masyarakat. Mulai dari pedesaan maupun di perkotaan.

“Literasi dan edukasi juga harus kuat tentang bahayanya Narkoba
sampai tingkat desa hingga tingkat keluarga. Orangtua dan anak, guru dan siswa, dosen dan mahasiswa harus paham betul tentang bahaya, dampak narkoba terbaru seperti apa,”ujarnya.

Dengan adanya kepedulian semua pihak, sambungnya, Indonesia Emas tanpa narkoba akan segera terwujud.

“Kita wujudkan dari Desa Bersinar,
Sekolah, Kampus, kantor Bersinar, MENUJU INDONESIA BERSINAR. INDONESIA EMAS 2045,”pungkasnya (REN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *