JAKARTA, (BOS)–Ketua Indonesia Police Watch (IPW) mengapresiasi pengangkatan Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal (Komjen) Ari Dono Sukmanto menjadi Wakapolri menggantikan Komjen Syafruddin sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Menurut Neta, dengan ditunjuknya Komjen Ari Dono sebagai Wakapolri, sistem kaderisasi ditubuh Polri tidak terganggu. Apalagi sambungnya, Ari Dono, salah satu Komjen senior di Polri yang juga satu angkatan dengan wakapolri sebelumnya, yakni Akpol 85.
“Dengan diangkatnya Ari Dono sebagai wakapolri, kata dia, sistem kaderisasi yg dibangun Polri selama ini tidak terganggu. Polri komit dan konsisten dengan dirinya sendiri dan tidak membiarkan adanya “aksi lompat pagar” dalam penempatan jabatan,”kata Neta S Pane
Ketua IPW melalui siaran persnya di Jakarta, Jumat (17/08).
Mantan jurnalis ini menambahkan dengan demikian jajaran kepolisian maupun masyarakat percaya pada sistem kaderisasi di Polri.
Dia menilai apabila “aksi lompat pagar” di biarkan terjadi di Polri, kader kader kepolisian akan frustrasi dan mereka akan hilang harapan karena sistem kaderisasi tidak punya kejelasan.
“Sebab wakapolri adalah jabatan karir paling tinggi di kepolisian, sedangkan jabatan kapolri lebih bersifat politis dan menjadi hak prerogatif presiden,” katanya.
Menurut Neta biasanya perwira tinggi yang berhak ikut dipilih dalam Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) adalah perwira tinggi yang berpangkat komjen, meski kemudian penentuan finalnya tetap Kapolri yang memutuskan.
“Sistem urut kacang yang tentunya mempertimbangkan kualitas , kapasitas dan kapabilitas para calon ini akan lebih menghargai institusi ketimbang membiarkan adanya “aksi lompat pagar” dalam penunjukkan jabatan wakapolri,” katanya.
Neta menegaskan dengan dilantiknya Kabareskrim Ari Dono dipilih jadi wakapolri, ini sama seperti era Komjen Makbul Padmanegara yang dari kabareskrim menjadi wakapolri.
Perlu diketahui Komjen Ari Dono sendiri sudah cukup lama bertugas di lingkungan elit Mabes Polri. Dimulai dari Wakabareskrim dan Kabareskrim, sehingga sangat memahami dinamika yg terjadi di tataran elit kepolisian dan pemilihannya sebagai wakapolri adalah solusi yang tepat di tengah panasnya tarik menarik proses pemilihan Wakapolri.
“Naiknya Ari Dono dipastikan Kapolda metro Idham Azis akan menjadi Kabareskrim menggantikan posisi yang ditinggalkan Ari Dono. Sekarang yang jadi pertanyaan siapa yang akan menggantikan Idham sebagai Kapolda metro? Apakah Kakorbrimob Rudi bersedia,”ujarnya.
Rencananya hari ini Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian akan melantik Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Ari Dono Sukmanto menggantikan Komjen Pol Syafruddin sebagai Wakapolri.
Sementara terkait siapa yang bakalan mengisi posisi Kabareskrim, beredar informasi di Kepolisian, Asisten Sumber Daya Manusia (ASDM) Polri Irjen Arief Sulistyanto bakal mengisi posisi Kabareskrim. (BAR).
Sumber Foto: abadikini.com