JAKARTA (BOS)–Diiringi tangisan sang istri almarhum Shandy Johan Ramadhan, Dina Al Dina dan sang adik, Jaksa Agung, HM Prasetyo menganugrahkan kenaikan satu tingkat pangkat anumerta kepada jaksa Shandy Johan Ramadhan, korban peristiwa Lion Air JT610 yang jatuh diperairan Pantai Pakis, Karawang, Jawa Barat pada 29 Oktober yang silam.
Peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air JT610 yang mengangkut 181 penumpang dan 8 awak pesawat berlambang Singa itu juga menewaskan Jaksa Andri Wiranofa, Dodi Junaedi, Shandi Johan Ramadhan dan Sastiarta. Serta istri Andri Wiranofa, Nia Sugiono. Dari hasil identifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi jenazah, jaksa Dodi Junaedi, Nia Sugiono dan Shandi Johan Ramadhan. Sementara jenazah Andri Wiranofa dan Sastiarta hingga kini belum teridentifikasi.
“Seluruh warga kejaksaan hari ini, berduka atas pulangnya Almarhum menghadap sang Pencipta. Almarhum dikenal sebagai sosok yang profesional, loyalitas tinggi dan bertanggungjawab dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi negara. Kepada yang bersangkutan, pimpinan memberikan atensi kenaikan satu tingkat, Pangkat anumerta dari semula berpangkat Ajun jaksa golongan 3 B menjadi jaksa Pratama 3 c,”kata kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, DR Mukri usai acara pemakaman Shandy Johan Ramadhan di TPU Kebun Nanas, Jakarta Timur, Selasa (13/11).
Mukri juga menegaskan Korps Adhyaksa akan memberikan perhatian kepada istri Shandy Johan Ramadhan, yang saat ini sedang mengandung anak pertama. Diperkirakan usia janin baru berusia 1 bulan lebih.
“Pimpinan juga akan memberikan atensi terhadap istri dan anak almarhum jika kelak lahir,”ucap Mukri dengan nada terbata-bata.
Terkait keberhasilan Basarnas dan tim DVI Polri yang berhasil menginditifikasi jenazah para korban, Mukri mengungkapkan terimakasih.
“Atas nama institusi kami berterima kasih kepada Basarnas dan tim dvi yang berhasil menginditifikasi. Kita berharap semoga tim DVI secepatnya mengidentifikasi dua anggota kami,”tukas Mukri.
Kejaksaan juga akan memberikan kenaikan pangkat anumerta kepada Jaksa Andri Wiranofa dan Sastiarta hingga kini belum teridentifikasi.
“Meski belum teridentifikasi, kedua-duanya tetap akan Kami naikkan satu tingkat pangkat anumerta. Masalah waktu, biar pimpinan yang menentukan,”pungkasnya.
Dipihak, maskapai penerbangan Lion Air, CEO Lion Air group, Edward Sirait mengucap turut berduka cita atas musibah yang merengut nyawa almarhum.
“Atas nama perusahaan, Kami mengucapkan turut berduka cita yang mendalam. Smoga arwah almarhum diterima disisi Tuhan yang Maha Esa Bagi istri dan keluarga almarhum, smoga diberi ketabahan,”ujarnya dengan suara pelan.
Sebelum jenazah dikebumikan di TPU Kebun Nanas, Jaktim, ayah almarhum, Dody Widodo menyerahkan jenazah kepada Kabiro Kejaksaan, Tejo Lekmono untuk dilakukan prosesi pemakaman sebagaimana yang sudah menjadi tradisi di institusi Korps Adhyaksa.
Isak tangis dari istri almarhum, Dina aldina dan adik almarhum tak terhindarkan. Isak tangis istri dan adik almarhum terlihat saat penganugrahkan gelar anumerta terhadap Shandy. Suasasa terlihat mengharukan.
Shandy Johan Rahamdhan yang berprofesi sebagi Jaksa Fungsional Bangka Selatan, Lahir pada12 April 1991. Anak pertama putra Dody Widodo.
Seperti diketahui, pesawat Lion Air PK-LQP rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Senin, 29 Oktober 2018. Sebelum jatuh, pesawat terlebih dahulu hilang kontak dengan pemandu lalu lintas udara atau air traffic controller (ATC). Pesawat tersebut mengangkut 181 penumpang dan delapan awak pesawat (BAR)