BeritaObserver.com – Aksi heroik Sugianto di Korea Selatan (Korsel) mendapat banyak pujian.
Nelayan asal Indonesia berusia 31 tahun itu menjadi pahlawan setelah menyelamatkan sejumlah warga lansia (lanjut usia) dari kebakaran hutan yang melanda Yeongdeok-gun, Korsel, 25 Maret 2025.
Sejumlah media massa mengulas aksi heroik Sugianto.
Namanya viral di media sosial.
Dikabarkan, Pemerintah Korsel sedang mempertimbangkan untuk memberikan visa tinggal jangka panjang atau F2 untuk Sugianto.
Seperti dilansir dkilbo, ketika kebakaran hutan yang dimulai di Uiseong pada 25 Maret 2025 dan melanda kawasan permukiman Yeongdeok-gun, Sugianto bersama kepala desa nelayan Myung-shin berlari lari keliling desa memberi peringatan kepada penduduk.
Saat itu hari sudah larut malam dan sebagian besar warga sedang tidur.
Sugianto dan Myung-shin berlari dari rumah ke rumah dan meminta warga segera mengungsi.
Keduanya berteriak dan menggiring warga ke area aman.
Dalam proses evakuasi itu, Sugianto membopong lansia berusia 90 tahun ke area pemecah gelombang di depan desa, yang berjarak 300 meter.
Media Korea Joongang Daily melaporkan, desa tepi laut itu terletak di daerah miring.
Kondisi desa yang miring itu menyulitkan para lansia untuk mengungsi.
Makanya, Yoo dan Sugianto menggendong para warga lansia di punggung dan berlari ke tanggul pemecah ombak.
Sugianto berteriak, “Nenek, ada api di gunung, kita harus segera mengungsi.”
Seorang warga lansia yang berhasil dievakuasi mengisahkan, “Jika bukan karena dia, kita semua akan mati.”
“Saya tertidur menonton TV, tetapi ketika saya terbangun dengan teriakan api di luar, saya melihat ke luar pintu dan Sugianto kemudian menggendong saya di punggungnya dan bisa keluar rumah.”
Saat diwawancara wartawan, Sugianto berkata, “Saya tidak ingat seberapa banyak saya berlarian dengan bos (kepala desa nelayan). Cepat,’ dan saya menggendong nenek yang bangun dan menuruni bukit, tetapi saya takut ketika saya melihat bahwa api ada di toko tepat di depan saya.”
Sugianto telah delapan tahun tinggal di Korsel.
Sugianto sudah fasih berbahasa Korea.
Ia memasuki Korea Selatan dengan visa kerja dan bekerja sebagai pelaut.
Sugianto memiliki seorang istri dan seorang putra berusia 5 tahun.
Istri dan anaknya masih tinggal di Indonesia.
“Saya suka Korea. Secara khusus, penduduk desa seperti keluarga,” ujar Sugianto.
“Setelah tiga tahun, saya harus kembali ke rumah. Saya menerima telepon dari istri saya di kampung halaman yang mengatakan bahwa dia bangga. Saya merasa terharu karena tidak ada yang terluka dalam kebakaran hutan,” kisahnya.
Sejumlah penduduk memberikan apresiasi mendalam atas aksi heroik Sugianto.
“Jika mereka berdua tidak menolong, warga desa mungkin akan berada dalam masalah serius. Saya berharap saya bisa terus bekerja dan hidup dengan pemuda yang luar biasa dan dapat diandalkan.”
Berkat bantuan Sugianto, 60 penduduk desa selamat dan tak ada satu pun yang terluka akibat kebakaran hutan di sana.
Pada Selasa 1 April 2025, Kementerian Kehakiman Korea Selatan dilaporkan sedang mempertimbangkan visa tinggal jangka panjang untuk Sugianto. (dari berbagai sumber)