Wow, Bocah Tiga Tahun Tidak Sengaja Temukan Jimat Mesir Kuno Saat Tamasya

oleh -99 views
Bocah tiga tahun menemukan artefak kuno berusia 3.800 tahun di Israel. (foto: Otoritas Sejarah Pemerintah Israel)

BeritaObserver.com – Ziv Nitzan, bocah berusia tiga tahun, tidak sengaja menemukan sebuah jimat Mesir Kuno saat tamasya.

Artefak itu ditemukan Ziv Nitza

n yang sedang mendaki sebuah gunung bersama keluarganya di situs arkeologi Tel Azekah di dekat kota Beit Shemesh, Israel.

Saat itu, ia melihat sebuah batu yang menarik perhatiannya.

Ziv Nitzan mengambil batu kecil itu dan membersihkannya.

Ia baru menyadari bahwa itu bukan batu biasa.

“Sebaliknya, balita itu secara tidak sengaja menemukan harta karun berusia 3.800 tahun,” demikian keterangan tertulis Otoritas Purbakala Israel (IAA), pekan ini.

Para arkeolog mengatakan, Ziv Nitzan menemukan scarab Kanaan kuno yang berasal dari Zaman Perunggu Pertengahan.

Ketika saudara-saudaranya menyadari apa yang telah ditemukannya, mereka meminta orang tua mereka untuk melihatnya.

Keluarga tersebut kemudian menyerahkan artefak tersebut kepada Pemerintah Israel.

“Ada ribuan batu di sana dan semuanya terbalik, tetapi entah bagaimana dari sekian banyak batu, dia memilih yang ini,” kata ibu gadis itu, Sivan Nitzan, kepada Vivian Ho dari Washington Post .

Scarab adalah benda kecil berhias yang berasal dari zaman Mesir kuno.

Menurut IAA, bentuknya biasanya seperti lempeng kecil berupa kumbang mengeras, yang oleh orang Mesir kuno dianggap sebagai simbol suci kehidupan baru.

Kumbang ini membuat butiran kotoran atau gumpalan kotoran, lalu bertelur di dalam atau di dekatnya. Saat telur menetas, larva memakan kotoran tersebut.

Orang Mesir kuno juga memuja kumbang kotoran karena bola-bola kotoran yang digulingkan mengingatkan mereka pada dewa matahari yang menggulung matahari di langit, menurut  Museum Israel .

Karena mereka keliru percaya bahwa kumbang dapat bereproduksi secara spontan, mereka juga menghubungkan serangga itu dengan dewa utama pencipta.

Dalam bahasa Mesir, nama kumbang ini berasal dari kata kerja yang berarti “diciptakan” atau “terjadi,” menurut IAA.

Selama Zaman Perunggu Pertengahan, scarab digunakan sebagai segel dan jimat, seperti yang dikatakan Daphna Ben-Tor, kurator arkeologi Mesir di Museum Israel, dalam pernyataan IAA.

“Mereka ditemukan di kuburan, di gedung-gedung publik, dan di rumah-rumah pribadi,” imbuh Ben-Tor. (sumber: Smithsonian Magazine)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *