JAKARTA (BOS)–Jaksa Agung, HM Prasetyo kecam penyerangan yang dilakukan pasangan suami istri SA dan FD terhadap Menteri koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Jenderal TNI purnawirawan, Wiranto sebagai perbuatan biadad dan terkutuk.
“Kalau ditilik dari segi kemanusian moral dan agama itu perbuatan biadab dan terkutuk,”kata Jaksa Agung, H Prasetyo usai melantik 7 Kajati dan 9 Esselon II Kejaksaan Agung diruang Baharudin Lopa, Jakarta Selatan, Jumat (11/10).
Mantan Jampidum, meminta jajarannya mengusut kasus tersebut secara tuntas. Tidak hanya itu saja, sambungnya, pelakunya juga harus dihukum maskimal
“Siapapun pelakukanya dan dari segi hukum pelaku itu atau kasusnya harus diusut tuntas dan hukumannya harus dihukum maksimal,”tegas Prasetyo.
Terkait pengamanan terhadap Wiranto, Prasetyo menilai dari pengamanan itu sudah berjalan sebagaimana mestinya tetapi yang namanya perbuatan terorisme itu sulit diketahui.
“Ibarat kita berada diruang terang, mereka berada diruang gelap. Mereka begitu mudah melihat kita sementara, sebaliknya tidak bisa melihat mereka siapa sebenarnya,”katanya.
Meskipun demikian, Jaksa Agung mengingatkan semua pihak agar terus waspada guna mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga.
“Jadi pengamanan saya pikir disamping yang sudah ada kewaspadaan harus ditingkatkan, karena dengan bukti kemarin itu, ternyata benar bahwa terorisme di Indonesia itu ada. dan harus diwaspadai,”pungkasnya.
Seperti diketahui, Menko Polhukam. Jenderal TNI Wiranto diserang oleh pasangan suami istri, SA dan FD ,menggunakan senjata tajam (pisau), saat melakukan kunjungan ke Pandeglang, Banten, Kamis (10/10).
Wiranto diserang para pelaku usai meresmikan Gedung Kuliah Bersama Universitas Mathla’ul Anwar di Kampus UNMA Banten.
Sesaat sebelum meninggalkan di Alun-alun Menes, Pandeglang pelaku menyerang Wiranto usai turun dari kendaraannya. Mantan Panglima mengalami luka pada bagian perut. Sementara ajudan Wiranto terkena sabetan pisau milik pelaku. Sementara kapolsek tertusuk pada bagian punggung oleh istri pelaku (REN)
