“Ada hal baik ya pasti harus dicontoh, masak mau contoh hal buruk. Makanya kalau bisa terus ditindaklanjuti,”kata Boyamin Saiman saat dihubungi, Senin (11/11).
JAKARTA (BOS)–Kordinator Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman meminta kepada Jaksa Agung, ST Burhanudin agar terus menerapkan Corruption Impack Assement (CIA) keseluruh Kejaksaan Tinggi dan kejaksaan Negeri di Indonesia.
“Ada hal baik ya pasti harus dicontoh, masak mau contoh hal buruk. Makanya kalau bisa terus ditindaklanjuti,”kata Boyamin Saiman saat dihubungi, Senin (11/11).
Boyamin Saiman yang kerapkali mempraperadilkan Kejaksaan Agung ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, menilai CIA sangat ampuh menyelematkan keuangan negara dari perbuatan para koruptor. “Kita kan sudah semestinya melakukan pencegahan korupsi karena akan banyak uang terselamatkan,”ujat Boyamin.
Pria yang murah senyum ini juga menegaskan keberhasilan dalam penegakkahn hukum terkait tindak pidana korupsi bukan banyaknya jumlah pelaku yang ditangkap dan dijbeloskan kejeruji penjara.
“Penindakan korupsi hanya akan memenjarakan orang tapi uang sudah hilang dan pengembaliannya sulit,”pungkasnya.
Sebelumnya presiden Presiden Joko Widodo menilai pemberantasan korupsi bukan dengan karena banyaknya para tersngka yang ditangkap, namun pemberantasan korupsi adalah dengan membangun sistem yang baik akan lebih efektif dalam memberantas dan mencegah korupsi.
“Kuncinya bukan penangkapan. Tapi membangun sistemnya. Membangun sistem sehingga orang tidak bisa lakukan penyelewengan, tak bisa lakukan korupsi,” kata Jokowi dalam wawancara dengan Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo untuk program Satu Meja yang disiarkan Kompas TV, Senin (22/10/2018) malam.
Boyamin Saiman melalui MAKI dikenal kerapkali mempraperadilkan Kejaksaan Agung dan KPK. Tidak jarang, Kejagung harus menghadapi gugatatan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, lantaran dianggap lamban menanggani perkara korupsi. Selain, Kejagung, KPK pun juga tidak lepas dari sorotan Boyamin. KPK seringkali kalah di Pengadilan melawan MAKI.
“Memang benar ada satu orang saja, kerjaannya mempraperadilankan kasus-kasus KPK. Saya sebut saja namanya, biarin, Boyamin Saiman,”kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarief. Laode kepada wartawan beberapa waktu yang silam di komplek DPR RI.
Perlu diketahui, program CIA sudah diterapkan intitusi Adhyaksa sejak 2018. Jaksa Agung langsung menunjuk staf ahli pidana khusus, Sudung Situmorang, SH, MH untuk mensosialisasikan upaya pencegahan melalui Corruption Impack Assement (CIA).
Hal tersebut sejalan dengan kebijakan Jaksa Agung ST Burhanudin yang mengantikan HM Prasetyo yang mengutamakan upaya pencegahan.
Selama program CIA diterapkan, sejumlah asset negara yang ditaksir bernilai ratusan miliar berhasil diselamatkan. Mulai dari aset Pemkot Surabaya di berbagai lokasi di Surabaya dan Sidoarjo di enam lokasi dengan total luasan 140.507 meter persegi. Jika ditotal nilainya mencapai Rp 370.779.225.480. (REN)