BeritaObserver – Komando Daerah Militer atau Kodam XV Pattimura menindak tegas oknum TNI yang melindungi tambang emas ilegal di Gunung Botak, Pulau Buru Maluku.
“Komitmen Pangdam XV/Pattimura tidak pandang bulu terhadap prajuritnya yang melakukan pelanggaran hukum,” kata Kapendam XV Pattimura Kolonel Inf Heri Krisdianto dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Kamis, 3 April 2025.
Ia menyampaikan hal itu ketika merespons pemberitaan terkait dugaan oknum anggota TNI yang memiliki aset (usaha) di area tambang emas ilegal Gunung Botak Namlea.
Bahkan, oknum tersebut diisukan menjadi bandar batu cinabar.
Dikatakan, Gunung Botak berisi ribuan penambang ilegal yang memungkinkan oknum memanfaatkannya.
Pihaknya tengah melakukan pendalaman terkait siapa saja yang terlibat dan memanfaatkan Gunung Botak untuk kepentingan pribadi.
“Jika memang terbukti bersalah, pasti akan diproses hukum,” tuturnya.
Ia menyatakan terus menekankan kepada seluruh prajurit jajarannya untuk tidak terlibat dalam kegiatan ilegal.
Kapendam berharap, Pemerintah Provinsi Maluku dan semua pihak, termasuk awak media, bersama-sama mengawasi dan memberi solusi mengapa banyak penambang ilegal di wilayah tersebut.
Apalagi saat ini, lanjut dia, Kabupaten Buru akan melaksanakan pemungutan suara ulang (PSU) sehingga ada kekhawatiran penggiringan isu ini ke arah politik.
“Jangan sampai ada pihak-pihak yang membangun narasi-narasi negatif dan mem-framing berita seolah-olah TNI berbondong-bondong memiliki usaha, padahal tidak berdasarkan fakta,” kata Kapendam seperti dikutip dari Antara.***
