JAKARTA (BOS)–Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta terus mengawal pengerjaan 4 proyek strategis nasional senilai Rp2,2 triliun. Salah satu yang ditinjau Kajati DKI Jakarta dan Tim TP4D adalah proyek pembangunan fly over dan underpass dikota Jakarta.
“Peninjauan ini guna mengetahui apa kendala dan persoalan yang ada di lapangan, baik itu persoalan terutama persoalan teknisnya juga. Kita di sini sudah bicara sama penanggung jawab lainnya dari Adhi Karya,”kata Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) DKI Jakarta, Tony Spontana saat meninjau sejumlah proyek pembangunan fly over dan underpass di Jakarta, Senin (24/07).
Tony Spontana menegaskan peranan TP4D yakni mengawal semua proyek pembangunan di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diantaranya Dinas Bina Marga Provinsi DKI. Adapun proyek yang ditinjau rombongan TP4D dibawah pimpinan Asintel Subangkit adalah pembangunan underpass Mampang-Kuningan, fly over Pancoran, pembangunan koridor 13 busway Kapten Tendean-Cileduh dan fly over Simpang Susun Semanggi yang merupakan proyek Dinas Binamarga dan PT Adhi Karya.
Menurut Tony yang didampingi asintel DKI Jakarta, Subangkit, Bayu Adhinugroho yang dipromosikan menjadi Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Gianjar, Bali, Kasiepenkum, Nirwan Nawawi, Kasie 3 intel, Baringin Pasaribu menemukan beberapa kendala teknis misalnya di bawah tanah yang dijadikan lokasi underpass ini ada beberapa utility di antaranya kabel PLN, dan pipa air bersih.
“Untuk memastikan bahwa proyek ini akan selesai tepat waktu, clear and clean, tidak ada masalah. Ini sudah ditunggu masyarakat, selama ini kan masyarakat terganggu kenyamanannya karena pekerjaan,” pungkasnya.
Perlu diketahui, TP4D Kejati DKI Jakarta mendapatkan printah dari Pemerintah untuk mengawal sejumlah proyek yang bernilai triliunan rupiah.
Selain proyek pembangunan underpass Mampang-Kuningan, fly over Pancoran, pembangunan koridor 13 busway Kapten Tendean-Cileduh dan fly over Simpang Susun Semanggi, proyek srategis lainnya yang mempertaruhkan nama bangsa Indobesia yakni proyek pembangunan sarana olahraga terkait pegelaran Asian Games yang akan berlangsung 18 Agustus 2018 di Jakarta dan Palembang (Antoni)